Jiwamu lelah, maka istirahat lah
Ada aku yang menangis dalam ragamu
Kau mengetuk pintu-pintu yg tak berubah
Sedang aku bersamamu tanpa batas waktu
Kadang-kadang kita payah
Lupa selalu, pemalu, masih meragu
Dan mereka sudah tahu arah
Namun ku meminta pada Yang Maha Tahu,
Tenanglah tenang jangan kau gegabah
Karna hadirku memeluk di tiap pelik hidupmu
Dan tak mengapa kita mengalah atau kalah
Kan selalu masih ada aku yang mencintaimu
P. S September, 3 2021. Selepas adzan magrib berkumandang. Tuhan tahu kita mampu; Epilog dan Pelukku untuk pelikmu dari Fiersa Besari.