(Ber)Lalu?

kita bertemu
dalam langkah menghindari pertemuan agar tak menumbuhkan harap semu
tidak ingin seperti yang lalu
lelah dengan yang dulu
pada Tuhan kita bersyukur kini berlalu

kita bertamu
hingga upaya upaya mengalihkan perhatian agar tidak mencuri pandang melulu
kadang dentum semoga bertalu-talu
tak jarang dihinggapi rasa malu
dalam genggaman Tuhan kita pasrah melulu

apa kita kan bersatu menjadi sekutu, hingga kelak kan bersama karna ruh yang sama pun sekufu(?)

-membantin ku waktu itu

ah, sepertinya kita (mungkin akan saling) berlalu.

P.S. November, 9 2021. 11:39 am. Masih terus ku lihat tanda tanya itu, sambil mengecek-ngecek kemungkinan apa yang kan terjadi di masa depan dengamu. (oh Tuhan, lalu? berlalu? lalu apa?)

*trimakasi sudah mampir (membaca) ke sini, ya.

Tali Temali Yang Telah Kusut

Kita menyimpan luka batin masing-masing
Kita tak lupa untuk menyalahkan satu sama lain
“Karena kamu, ya, karena kamu”
Apa-apa yang pernah terjadi -ku alami di masa lalu
Tak pernah ada malaikat yang kembali merajut dari tali temali kasih yang telah kusut
Maka kita putuskan saja tali temali itu, segala kekusutan anak-anak adam hawa yang tengah berseteru
Ah, aku tersadar akan pinta yang ku harap, sia-sia saja
Memang tak ada malaikat yang berusaha memperbaiki apa-apa yang telah dirusak oleh kita
Canda tawa senyum bahagia yang tercipta di hadapan cinta


P.S. October, 10 2021. 06:35 pm.

Potrait

mungkin sebagian dari kita adalah lautan dan aku yang menikmati keindahanmu dari bibir pantai.
cakrawala serasa kanvas yang diwarnai oleh beragam warna ekspresi yang terlihat oleh mataku yang dipenuhi rindu
entah apa yang membuatku yakin waktu itu
merekam landscape sebagai kenangan saat menikmati kebersamaanMu

sungguh ingin ku bawa biru jingga si cantik bukan luka itu
ke manapun sejak sore hari dulu

P.S. December, 4 2022. 01:36 pm.

Sebuah Pelukan

Aku masih mendekap kenangan
dalam dada membuncah dipenuhi kerinduan
Sesaat ku lihat kau kesakitan
Dan suara yang kau ulang-ulang itu membuatmu membenci sebuah perasaan
Padamu aku melihat luka luka yang tak tertutup
Berdarah dan basah, Sakit
Ada air mata yg jatuh menetes saat ragamu terduduk dan tertunduk
“Yang Maha Pengasih dan Penyayang, sembuhkan aku dalam dekap kasih sayang yang menghangatkan jiwa menguatkan raga”
Kini dirimu berada dalam pelukan yang dilakukan oleh dua tanganmu yang ku lihat dari belakang



P.S. September, 29 2021 – February, 19 2022. 07:05 pm

Cinta Kasih Ibu

Aku lantunkan do’a-do’a untuk anak dalam diriku
Selayaknya bentuk cinta kasih seorang ibu
Dia melantunkan do’a-do’a untuk aku sebagai ciptaanMu
Selayaknya bentuk cinta kasihnya terhadap titipanMu
Pernah dalam tangis-tangis ku buat rencana terbaik untuk diriku
Seperti itu pula ku susun bentuk-bentuk abcde target kehidupanku
Sudah dalam tangis-tangisnya dia mengusahakan yang terbaik untuk hidupku
Seperti itu pula dia susun harapan-harapan dari a hingga z untuk kehidupanku
Oh, sungguh aku keliru pernah tak menyadari itu
Aku tertunduk malu tepat di bawah pengawasanMu
Memang apalah aku si pelupa tiada adu
Terima kasih cinta kasih tulus ibunda yang selalu memeluk aku

P.S. December, 4 2021. 01:10 pm

Kita Kan Selalu Sama-Sama, Berdua

Jiwamu lelah, maka istirahat lah
Ada aku yang menangis dalam ragamu
Kau mengetuk pintu-pintu yg tak berubah
Sedang aku bersamamu tanpa batas waktu
Kadang-kadang kita payah
Lupa selalu, pemalu, masih meragu
Dan mereka sudah tahu arah
Namun ku meminta pada Yang Maha Tahu,
Tenanglah tenang jangan kau gegabah
Karna hadirku memeluk di tiap pelik hidupmu
Dan tak mengapa kita mengalah atau kalah
Kan selalu masih ada aku yang mencintaimu

P. S September, 3 2021. Selepas adzan magrib berkumandang. Tuhan tahu kita mampu; Epilog dan Pelukku untuk pelikmu dari Fiersa Besari.

Rangkuman Kemarin

ada hal-hal yang kita tangisi
ada hal-hal yang kita syukuri
tak semestinya amarah menyertai
tak semestinya ambisi mengikuti
Aku mewujudkan yang ditulis untukku
Aku mengganti yang terbaik untukku
apalah kita (aku) peminta nomor satu
apalah kita (aku) pelupa tiada adu
kadang-kadang kita tak tahu batas antara meminta dan memaksa
kadang-kadang kita tak paham pula mana lupa dan gila
memang apa-apa yang menyengsarakan hidup adalah ulah kebodohan kita
memang apa-apa yang membahagiakan hati adalah cinta kasih sayang-Nya

P.S. May, 14 2021. 4:17 pm.

Utuh; Tentang Kehidupan.

Kedatanganmu tak pernah ada separuh
Aku mengetahui dari jalan-jalan yang disusuri kehadiranmu
Ku kira hanya ada tetes air mata, atau secercah senyum bahagia
Lalu jiwa-jiwa ku meluruh dibersamai waktu
Mengeja membaca pertanda akan makna-makna
Pernah ku artikan dirimu yang tak ku pandang menyeluruh
Seakan-akan tak pernah ku dapati kesempurnaan padamu
Hanya merasa ada kuning yang cerah, atau biru yang sendu
Kini ku dapati dirimu yang utuh
Yang tak ku sadari wujudmu sejak dulu, dan selalu begitu
Suka yang ditemani duka, tangis yang ditemani tawa
Menemukan dua yang menyeluruh pada satu yang separuh
Kehidupan akan dan selalu begitu…

P.S 6 November 2020, 09:12 pm
Terima kasih, Semesta.